Jelang Tahun Baru, Harga Telur Ayam di Wonosobo Naik Tipis
MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO - Harga telur ayam di pasar tradisional Kabupaten Wonosobo mengalami kenaikan menjelang Natal dan tahun baru. Hal tersebut didasarkan pada hasil pantauan tim monitoring kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) Disperdagkop UMKM Wonosobo. Tim monitoring kepokmas menggelar pantuan di sejumlah pasar tradisional, seperti Pasar Induk Wonosobo, Pasar Tradisional Garung, Pasar Tradisional Kertek dan Pasar Sapuran. “Harga kebutuhan pokok masyarakat secara umum stabil, hanya beberapa komoditas saja yang mengalami kenaikan. Dan itu masih dalam kategori wajar. Salah satunya telur ayam yang naik Rp1000 per kilogram,” ungkap Kepala Disperdagkop UMKM Wonosobo, Agus Suryatin kemarin. Menurutnya, harga telur ayam naik dari harga Rp23 ribu perkilogram menjadi rata-rata berkisar antara Rp24 ribu hingga Rp25 ribu perkilogram pada minggu kedua bulan Desember 2019. Pihaknya menilai kenaikan itu masih wajar. “Kami menilai kenaikan itu masih wajar. Sehingga, tidak ada gejolak dalam pembelian yang dilakukan oleh konsumen, permintaan masih wajar dan terkendali,” ujarnya. Disebutkan, sejumlah komoditas kebutuhan pokok masyrakat yang lain seperti beras, minyak, daging, gula, jagung, kedelai, sayur mayur dan juga aneka jenis bumbu terpantau masih dalam harga yang wajar dan terjangkau. “Tidak ada lonjakan harga, sejak awal Desember lalu, justru harga ayam malah mengalami penurunan, pada minggu lalu Rp31 ribu perkilogram. Sekarang turun menjadi Rp30 ribu perkilogram,” bebernya. Harga beras yang umum dikonsumsi masyrakat Wonosobo jenis cihera masih bertahan Rp11 ribu perkilogram, gula pasir Rp12.333 perkilogram, minyak goreng tanpa merek Rp10.500, daging sapi kualitas satu Rp125 ribu perkilogram, tepung protein tinggi Rp9.500 perkilogram dan harga kedelai impor Rp7.100 perkilogram. “Jika melihat harga tersebut, kepokmas masih diharga yang wajar dan terkendali. Bahkan bisa dikatakan stabil,” katanya. Sementara itu, menindaklanjuti hasil rakor tim pengendalian inflasi daerah beberapa waktu, lalu Disperdagkop UMKM akan bersinergi dengan OPD terkait untuk meningkatkan pantuan terhadap harga-harga kebutuhan pokok masyrakat hingga di penghujung tahun 2019. “Intensitas pantuan kepokmas akan dilakukan hingga akhir tahun, ini sebagai antisipasi terhadap kondisi pasar saat libur Natal dan tahun baru,” pungkasnya. (gus) Laporan Hasil Monitoring Kepokmas Minggu Kedua Bulan Desember 2019 Kerjasama Disperdagkop UMKM dengan Wonosobo Ekspres
No | Nama Barang | Satuan | Harga rata-rata | Ketersediaan |
1 | Beras IR 64 premium | Kg | Rp10.000 | Cukup |
2 | Beras IR 64 medium | Rp9.000 | ||
3 | Gula pasir lokal | Rp12.500 | ||
4 | Jagung | Rp5.333 | ||
5 | Tepung protein tinggi | Rp9.500 | ||
6 | Cabe merah keriting | Rp25.000 | ||
7 | Cabe rawit merah | Rp38.000 | ||
8 | Daging ayam ras | Rp30.000 | ||
9 | Daging sapi murni | Rp125.000 | ||
9 | Minyak goreng bimoli | lt | Rp14.000 | |
10 | Telur ayam | Rp24.000 | ||
11 | Bawang putih kating | Rp30.000 | ||
12 | Bawang merah | Rp30.000 | ||
13 | Garam halus | Rp10.000 |
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: